Tampilkan postingan dengan label - Handphone. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label - Handphone. Tampilkan semua postingan

Remote TV Menggunakan Handphone

Aplikasi TV Remote bisa diinstall di HP Nokia berbasis Symbian 60 v 1 yang memiliki fasilitas infra red (3650, 3660, 6600, dll), dan dapat digunakan sebagai remote tv anda.
Aplikasi ini mendukung lebih dari 40 merk TV di seluruh dunia. Diantaranya : Aiwa, Akai, Blaupunkt, Daewoo, Gold Star, Grundig, Hitachi, Kenwood, LG, Mitsubishi, Panasonic, Philips, Pioneer, Sony, Samsung, Sanyo, Toshiba, dan merk lainnya.
Berminat....! Silahkan download disini

Apakah Anda Pengguna Bluetooth?...

Komunikasi nirkabel tidak pernah senyaman dan sepraktis memakai perangkat Bluetooth. Namun, di balik segala nilai positifnya, ada bahaya tak terlihat yang mengancam melalui celah-celah koneksi Bluetooth. Tetap waspada.

Hampir seluruh telepon seluler (handphone/HP) terbaru saat ini—mulai dari yang sederhana hingga smart phones tercanggih—telah dilengkapi Bluetooth, sebuah perangkat komunikasi tanpa kabel menggunakan gelombang radio. Dengan sarana ini, berbagai fungsi dalam HP dapat disambungkan dengan perangkat lain secara mudah dan praktis.
Bermula dari fungsi dasar menghubungkan HP dengan headset/earphone tanpa kabel panjang yang merepotkan, teknologi Bluetooth semakin berkembang pada aplikasi lain. Mulai dari mendengarkan koleksi musik, tukar-menukar data (seperti business card atau foto/dokumen) dengan HP lain atau dengan komputer/laptop, hingga menjadi jembatan koneksi internet paling praktis.

Makin banyak orang yang memahami dan kemudian menerapkan teknologi ini dalam pemakaian sehari-hari. Namun, sesuatu yang nyaman kemudian membuat orang terlena dan lupa akan risiko bahayanya.

Dalam kasus Bluetooth, masih banyak orang yang mengira aman-aman saja apabila fungsi Bluetooth dalam HP-nya dibiarkan menyala sepanjang waktu. Padahal, penelitian bersama dua perusahaan keamanan komputer dari Eropa, yakni F-Secure dari Finlandia dan Secure Network dari Italia, menunjukkan, paling tidak ada empat ancaman utama yang bisa datang saat orang terlena menggunakan Bluetooth. Disebutkan, salah satu ancaman bahaya paling utama adalah serangan virus.

Berbagai materi perangkat lunak yang bersifat merusak, seperti virus, worm, atau Trojan horses dapat menyebar melalui koneksi Bluetooth, di samping menggunakan cara-cara penyebaran “tradisional” melalui layanan pesan singkat (SMS), layanan pesan multimedia (MMS), atau tukar-menukar kartu memori.

Menurut beberapa orang Praktisi Telekomunikasi, menyebutkan : virus HP seperti Commwarrior bersifat sangat merugikan pemakai HP. Virus tersebut akan menyelinap masuk ke sistem komunikasi HP dan akan menggandakan serta menyebar dirinya sendiri melalui pengiriman pesan MMS tak terbatas tanpa sepengetahuan pemilik HP. “Bagi pengguna kartu prabayar, risikonya pulsa akan cepat habis. Yang parah, bagi pengguna kartu pascabayar karena SMS tersebut akan terkirim tanpa batas dan tagihan pulsa akan meroket.

Menurut F Secure yang bergerak di bidang produksi program antivirus, Commwarrior akan menyebar hanya melalui MMS pada pukul 00.00 hingga 07.00. Kemudian mulai dari pukul 08.00 hingga tengah malam, virus tersebut akan menyebar melalui Bluetooth.

Caranya, HP yang mengidap virus ini akan mendeteksi HP-HP di sekitarnya yang sedang mengaktifkan Bluetooth, dan kemudian secara otomatis akan membuka koneksi dengan HP-HP tersebut untuk menularkan virus. Perilaku seperti ini disebut gejala Bluebug. Infeksi virus tersebut akan membawa risiko kedua dan ketiga, yakni gangguan pada sistem dan fungsi-fungsi HP, dan akses tanpa izin ke dalam informasi-informasi penting yang tersimpan di HP, mulai dari catatan nomor telepon relasi, jadwal di kalender, hingga dokumen-dokumen rahasia yang disimpan di HP. Apabila data-data tersebut bisa diakses tanpa sepengetahuan pemilik, maka risiko keempat adalah, semuanya bisa diubah, dimodifikasi, atau bahkan dihapus.
Meski di Indonesia masih jarang terdengar kasus-kasus penyusupan dan pencurian data di HP melalui Bluetooth, semua risiko tersebut dimungkinkan terjadi, bahkan sudah dibuktikan melalui berbagai eksperimen dan kejadian nyata di negara maju.
Resiko gangguan dan bahaya serius tersebut lebih terletak pada kebiasaan penggunaan teknologi Bluetooth oleh masyarakat, bukan pada teknologinya sendiri. Kebiasaan orang untuk mengaktifkan fitur Bluetooth terus-menerus, tidak mengganti nama identitas HP-nya, dan tidak berhati-hati saat mengganti nomor kode rahasia (passkey) untuk koneksi Bluetooth, membuat HP sewaktu-waktu bisa diserang virus atau orang yang berniat mengakses data di dalamnya tanpa izin.

“Tindakan pencegahan paling mudah adalah jangan membuka SMS atau MMS berisi program aplikasi tertentu dari nomor yang tidak dikenal, dan selalu matikan Bluetooth setelah selesai dipakai.

(Dari berbagai sumber)